Jumat, 30 April 2010

Buat aku jatuh cinta lagi, Allah..

Sms yang selalu membuatku sejenak merenung..  

"Mbak, saling mendoakan dan saling mengingatkan ya. Rindu Allah.." 
Mungkin sederhana.. biasa aja.. sungguh.. aku berusaha meresapi tiap makna kalimat kalimat itu. Sungguh membuatku merenungi satu hal yang kadang terlupakan.. saat merasa diri jauuh dr Allah.. rutinitas ibadah tak diresapi.. malu. Cemburu pada sosok2 yg begitu hanyut nikmati taubatnya, ibdahnya.. begitu cintanya Allah pada mereka, orang-orang yang hatinya selalu dipenuhi Allah..


Lagi-lagi, malam ini (dan malam2 sebelumnya) aku mendapat sms yang mengingatkan bahwa Allah adalah satu-satunya tempat bersandar, satu-satunya penolong, dan pelindung. Sejenak merenung.. banyaknya nikmat Allah yang lalai untuk disyukuri. Allah begitu baik. Allah Maha Baik. Tapi kita terlalu lama menunda untuk segera berlari ke arahNya.. Allahu Rabbiy.. bohong kita rindu Allah jika kita tidak tersandung, tertatih, terluka saat berlari mengejar cintaNya.. Ya Rabb irhamniy..


Hiruk pikuk duniawi, riuh ramai aktivitas sehari-hari, canda tawa, lebih sering melalaikan bahwa ini adalah sedikit sekali dari tak terhitungnya anugerah Allah.. merasa kebahagiaan sajalah nikmat Allah.. padahal ujian dan segala hal yang tak kita suka, merupakan anugerah.. rasa duka, sakit, pedih, dan nelangsa.. juga merupakan anugerah Allah utk pendewasaan hambaNya.. agar tidak manja.. tidak rapuh.. dan hadiah Allah akan menantinya..

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” ~ Qs Al Baqarah : 155

Ah Allah.. bersyukur Engkau karuniakan hamba-hamba yang MerinduiMu, yg menerimaku apa adanya, yg mengingatkan d kala alpha, menasehati d kala salah, dan terus mengingatkan bahwa Engkau satu-satunya yang pantas bertahta.. dalam suka maupun duka.. saat angan dan ingin jauh dari nyata.. tp Allah punya rencana..

Pantaslah rasa sepi ini jika jauh dariMu, krn bersamaMu yang ada hanyalah bahagia.. Allah.. buat aku benar2 jatuh cinta lagi padaMu ya Rabb.. Irhamniy.. irhamniy..

"Rindu Allah.." - sms dari seorang adinda.


“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” ~ Qs Al Baqarah : 214




----------------------------- 
Dian Eka
Pojok jakarta
17 Jumadil Ula 1431/30 April 2010
11.20 pm

Selasa, 27 April 2010

Sebuah rasa..

Kita bermain-main..
Siang siang hari senin..
Tertawa satu sama lain..
Semua bahagia.. semua bahagia

Kita berangan-angan..
Merangkai masa depan..
Dibawah kerindangan dahan..
Semua bahagia.. semua bahagia..

Matahari.. seakan tersenyum :)

Walau makan susah, walau hidup susah
Walau tuk senyum susah, rasa syukur ini karena bersamamu, juga susah dilupakan..

Oh kubahagia..

--- kubahagia by Sherina Munaf

Saya tahu, lagu ini lagu yang sudah lama sekali release.. tepatnya sebagai soundtrack film Laskar Pelangi :) seorang teman mengatakan sesuatu pada saya saat saya mengatakan :

"Mbak, saya lagi suka lagu ini!" dengan penuh kebinaran. Dia menjawab,
"Lha.. ini kan lagu lama.. soundtracknya Laskar Pelangi." dengan polosnya aku respon.
"Masak?"  hehehe ketahuan gak gaul deh.. jadi saya tau klo itu soundtrack lagunya Laskar Pelangi setelah diingatkan teman saya itu... ck ck ck :p

Oke. Bukan itu sebenarnya yg mau dibahas (hehe kisinan ceritanya..) Yg hendak diangkat adalah isi dari lirik lagu itu. Saya begitu tersentuh, sederhana sebenarnya.. tapi sungguh saya menyukai lirik ini : rasa syukur ini karena bersamamu, juga susah dilupakan.. dan keseluruhan dari lirik ini menarik :)  menggambarkan suasana bermain, bersuka cita, dan saling berbagi dlm sebuah kebersamaan. Indah. Manis. Membuat tersenyum bagi yang mendengarkan lagu ini.

Mengingatkan pada sebuah anugerah indah dari Sang Maha Pecinta, Allah, yakni Persahabatan, yang menjelma menjadi Persaudaraan.  Sebuah tema yang tak pernah membosankan untuk dibahas. (saat saya menulis ini pun sambil mendengarkan lagu itu). Terus terngiang-ngiang di kepala saya, orang2 yang telah tertoreh nama-nama mereka di ruang hati. Hmm.. *melankolis mode On deh. Nama dan wajah mereka bermain-main di ruang hatiku, kemudian kisah2 bersama mereka tiba2 hei...! jadi sebuah pelangi.. :)  hmm.. kenapa pelangi? mungkin karena bersama mereka tak selalu bahagiaaaaa.. namun penuh suka duka, marah, tertawa, dan lain sebagainya.. warna merah bisa sebagai rasa semangat, warna hijau bisa sebagai rasa ketentraman, warna biru bisa sebagai rasa romantis (halah ngarang!) pokoknya setiap warna menandakan keberagaman situasi dan rasa yg pernah dirasakan bersama mereka-mereka, para sahabat yang telah membersamai sejak mengenal kata dan mengenal rasa.. hmm :)

Eh, sekarang saya sedang mendengarkan lagu ini :

Sebiru hari ini, birunya bagai langit terang benderang, Sebiru hari kita, bersama di sini..
Seindah hari ini, indahnya bak permadani taman syurga, seindah hati kita, walau kita kan terpisah..


Bukankah hati kita telah lama menyatu, dalam tali kisah persahabatan ilahi..
Pegang erat tangan kita terakhir kalinya, hapus air mata meski kita kan terpisah..
Selamat jalan teman, tetaplah berjuang, moga kita bertemu kembali..
Kenang masa indah kita, sebiru hari ini..


--- sebiru hari ini by EdCoustic.


Hmm lagi-lagi perlu merenungi kisah-kisah berjuang bersama, bersama sahabat2 yg telah mengajak ke dalam jalan juang ini, terngiang sahabat2 yg telah "memaksa" kita untuk melibatkan diri dalam sebuah jalan yang sering beronak duri ini.. hmm.. yang akhirnya kita justru jatuh cinta jadinya. Jatuh cinta pada jalan suka duka, jalan cinta yang pernah dilalui oleh para sahabat rasul.  Walau kontribusi kita masih jauuuuuuh sekali. Jalan cinta itu adalah jalan keimanan, jalan perjuangan, yakni menuju Allah swt.

Sahabat2 yang mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran..
"Demi masa. Sesungguhnya orang-orang berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran."  ~ terjemahan Qs Al 'Ashr : 1-3


Seperti beberapa hari yang lalu, saat saya merasa down dn merasa gagal menjadi seorang sahabat yang baik. Dia mengatakan : "Cukup Allah ukhti, semakin kita hanya berharap Allah, maka semakin bebaslah kita dari kesempitan hati dan semakin bahagialah hidup ini (karena rasa syukur)"

*Terharu..

Sungguh kado terbaik adalah seorang sahabat yang mampu menerima kita apa adanya, mengingatkan dikala lupa, mendukung dikala benar, dan menasehati dikala salah..  Seperti saat seorang adinda mengungkapkan rasa cintanya pada saya malam ini *berbunga-bunga ni ceritanya ^^  hal ini merupakan hadiah kecil yang berharga dari Allah. Apalagi jika seorang saudara menyatakan mengenal kita merupakan sebuah mimpi, alangkah bahagianya kita ya? Padahal bagi saya mencintainya adalah kado kecil berharga.. mencintai seseorang adalah sesuatu, dicintai seseorang adalah indah, dicintai seseorang yang kita cinta adalah istimewa.. :)

Hhh.. Cukup Allah bagiku.. Rabb..
Perjalanan cinta masih sangatlah panjang.. yuk mari warnai hati dengan pena2 terbaik kita.. mencintai Allah, mencintai kekasih Allah, mencintai saudara seiman dengan sederhana namun berbuah kemewahan syurga, aaamiin ya Allah.

Abdullah bin Masud ra., ia berkata: "Seorang lelaki datang kepada Rasulullah saw. dan berkata: Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu tentang seseorang yang mencintai suatu kaum namun dia belum dapat bertemu dengan mereka? Rasulullah saw. menjawab: Seorang akan bersama orang yang dicintai." (HR Muslim)

Kututup dengan kisah ini :
Sebuah kisah, pada suatu malam Umar bin Khaththab teringat kepada seorang sahabatnya, dan ia terus bergumam lirih : “Mengapa malam ini terasa begitu panjang.” Maka setelah menunaikan shalat Subuh, Umar segera menemui sahabatnya itu dan memeluknya dengan erat! Sbuah penggambaran yg menyentuh dr sosok sekeras Umar ibn khaththab, yg setan pun lebih memilih jalan lain jika berpapasan dengannya.



Allah..

pojok jakarta, 27 April 2010
12.53 am
al fakir

Senin, 26 April 2010

Ketika Rasul saw Marah..

Oleh : KH Abdullah Gymnastiar

"Dan bersegeralah menuju ampunan Allah yang memiliki surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang dijanjikan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun di waktu sempit, dan orang-orang yang suka menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (QS Ali Imran [3]: 134) Dari Abu Hurairah, bahwasanya seorang laki-laki berkata kepada Nabi SAW, "Berilah nasihat kepadaku." Rasulullah bersabda, "Janganlah kamu marah." Lalu Rasulullah mengulanginya, "Janganlah kamu marah."

Demikian pula dalam Hadis lain disebutkan, "Tidaklah seseorang dikatakan pemberani karena cepat meluapkan amarahnya. Seorang pemberani adalah orang yang dapat menguasai diri dan nafsunya ketika marah." Sekuat apapun ibadah ritual seseorang, jikalau dia pemarah, maka tetap akan rusak imannya. Kerugian pemarah di antaranya adalah dalam pergaulan ia tak disukai karena para pemarah itu wajahnya tampak tak menyenangkan. Kata-katanya pun kotor dan keji. Bahkan sampai-sampai ia pun seringkali tak sadar apa yang dikatakannya.

Kalau seorang pemarah menjadi pemimpin maka dia tidak akan sukses sebab dia akan diikuti bukan karena kemuliaannya, tapi karena ditakuti. Keputusannya cenderung tak adil karena seringkali emosional. Bila berbeda pendapat, selalu ingin memuntahkan ketidaksukaannya. Singkatnya, pemimpin yang pemarah sebenarnya sedang menunggu waktu untuk jatuh. Seorang ibu yang pemarah akan menularkan budaya buruk terhadap anak-anaknya. Keturunannya akan memiliki dua kemungkinan. Pertama, menjadi pendiam dan beku karena stres.

Kedua, menjadi kasar dan suka berontak. Kalau banyak guru yang pemarah, maka tak usah heran bila murid-muridnya sering tawuran. Bisa jadi salah satu penyebabnya adalah para gurunya kurang mampu memberikan teladan dan menyejukkan hati para muridnya. Pendek kata, para pemarah itu akan membawa bala dan ini tak dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Lalu, bagaimana Rasulullah yang mulia menyikapi marah? Bila masalah pribadi yang dihina, maka beliau selalu memaafkan. Tetapi bila masalah agama dihina, maka beliau akan marah dan selalu siap membela.

Beliau sempat marah ketika perang Hunain berakhir karena kaum Anshar merasa kecewa dan menganggap Rasul tidak adil. Penyebabnya adalah pembagian ghanimah yang sebagian besar diberikan kepada kaum Muhajirin, orang-orang yang baru masuk Islam di Mekkah, dan bukan kepada kaum Anshar. Rasulullah kala itu memerah mukanya sampai-sampai berkata, "Jikalau Allah dan Rasul-Nya dianggap tak adil, maka siapa lagi yang adil. Padahal mereka pulang dengan hanya membawa harta, sedangkan kalian pulang dengan membawa Rasulullah."

Singkat tetapi mempunyai makna mendalam dan tak menyakiti siapapun, bahkan membangkitkan kesadaran. Rasul marah dengan alasan dan cara yang benar, juga pada saat yang tepat, hingga hasilnya bermanfaat. Allah memang menciptakan manusia dengan 'software' gembira dan cinta, juga perasaan sedih dan marah. Dengan marah kita bisa membela keluarga, agama, atau orang-orang yang lemah. Misalnya dalam perang melawan yang batil --emosi termasuk salah satu bagian penting. Jika tidak, justru berbahaya karena tak bisa membela atau membangkitkan semangat.

Pemarah itu ada empat jenis. Pertama, orang yang cepat marahnya, tapi lambat redanya. Kedua, orang yang lambat marahnya dan lambat pula redanya. Ketiga, orang yang cepat marahnya dan cepat pula redanya. Keempat, orang yang lambat marahnya, tapi cepat redanya. Tentunya kita berupaya untuk memilih yang terakhir. Maka dari itu tahanlah sekuat-kuatnya jikalau kita akan marah. Perbanyak istighfar, ta`awudz, atau segera berwudhu. Jangan biarkan kita berada di tempat yang memancing kemarahan. Kalau sudah telanjur marah sebaiknya bertobat.

Kalaupun harus marah, niatnya adalah bagaimana agar orang yang bersalah bisa berubah menjadi lebih baik tanpa terlukai, tanpa kita berbuat zalim. Kemudian janganlah sekali-kali menyikapi orang yang sedang marah dengan kemarahan lagi. Maklumi dan pahamilah terlebih dahulu. Memahami bukan berarti melazimkan atau melayakkan sifat pemarah, tetapi untuk meminimalisasi peluang untuk saling merusak.

--------------------------
-----------------------------------------------------------------

Duhai Allah, ampuni dosa-dosa yang telah kami perbuat dengan lisan ini. Ampuni jikalau kemarahan kami menzalimi dan menjadi bencana bagi hamba-hamba-Mu. Ya Allah, karuniakan kepada kami kesanggupan menahan lisan ini dari kemungkaran. Kesanggupan menjaga amarah dan memaafkan orang-orang yang menyakiti kami. Ya Allah, selamatkan umat dan bangsa ini dari amarah yang membawa bala dan bencana, dan belaskasihanilah kami ya Rahman dengan pertolonganMu dalam menempatkan marah pada porsi dan kondisinya. Aamin aamin ya Rabb



Marahlah saat mereka terbantai...

Marahlah saat batu-batu beterbangan dilawan dengan senjata mesin...

Marahlah saat tanah suci terampas dengan sadis...


Sungguh mereka tidak sedang sekedar merampas tanah, namun sesunggunya mereka tahu, tanah palestina adalah tanah kemenangan, tanah dimana Dajjal akan mati terbunuh oleh nabiyullah Isa alaihissalaam. Mereka Takut!

Maka marahlah jika demikian, marahlah untuk membela kehormatan dan kebenaran Islam.
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang-orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan Hari Kiamat dan dia banyak menyebut Allah“ ( Al Ahzaab : 21)

Kamis, 22 April 2010

Perjalanan singkat..


Sesampai perjalananku yg jauh dari bogor..

Melintasi keheningan diri saat melalui riuhnya jalur-jalur kota Jakarta, melewati gedung-gedung yang menampakkan sinar2 lampunya, gemerlap lampu-lampu jalanannya.. Sepi. Dalam sebuah taxi aku melemparkan pandangan jauh ke pemandangan ibu kota. Melintasi jembatan2 yg tidak dibuat untuk mnyeberangi sungai, flying over. Sepanjang jalan yg sungguh menyeruak kesepian dalam suasana jiwaku. Sungguh, tidak ada yg lebih baik dari sebuah kebaikan melainkan sebuah KESADARAN, ya.. yg kemudian dilanjutkan dengan tindak lanjut yg berarti. Aku sadar, apa yg kurasakan hanyalah bentukan rasa cinta yg tidak proporsional. Banyak hal yg perlu diprioritaskn, yg aku belum sanggup menuntaskannya. Rabb..

Kepalaku berdenyut, kakiku sedikit menegang, mataku memanas, perih.. aku ngantuk Allah.. rasanya ingin segera sampai rumah. Tapi aku harus tidak menyia-nyiakan satu hal pun atas apa yg sudah kuputuskan, dalam arti aku telah mengeksekusi hasil keputusanku, maka aku harus menuntaskannya dengan segala keyakinanku, kuraih dn kusimpan aman hikmah2 yg berkumpul dalam satu sesi episodeku itu. Istighfar sebanyak-banyaknya sembari merenungi kegagalan-kegagalan yg telah dilakukan. Yakin ia hanya sementara saja.  Antara mengantuk, tapi file-file dalam otakku melayang-layang.. who am I for them? What had I have done to them? File-file yg tampak kusam, ingin rasanya meremasnya sejadi-jadinya, berharap ada lembaran-lembaran baru yang siap digoreskan dengan pena2 terbaik dalam hidup.. Bismillah.

Cukup Allah bagiku..
"Berpegang teguhlah dan sebut Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung"
Qs Al Anfal : 45


-----------------
pojok jakarta.
18 April 2010 11.30 pm

Rabu, 21 April 2010

Setelah jatuh cinta, mari bangun cinta.. :)


Terkadang kita lupa dalam berhubungan silaturrahim,
kita tidak sedang membangun hubungan antara pemerhati dan yg diperhatikan....
Namun kita sedang membangun cinta disana untuk saling memberi dan menerima...

Sayangnya, tidak semua manusia mengasah pedang keberaniannya,
untuk lebih menahan ambisi dan emosi, agar ukhuwah ini tetap murni, tetap menjadi rahmat,
menjadi hadiah, bukan musibah....

Sesaat menghayati takzim, ciptaan Allah yang paling dahsyat itu Cinta kah??
Karenanya jalaluddin rumi menjadikannya puisi panjang tentang Cinta?
yang mengubah duri jadi mawar,
yang mengubah cuka jadi anggur,
yang mengubah marah jadi ramah,
............
Sesaat mengingat kata-kata seorang penulis cerdas,
ada yang lebih dahsyat dari kata JATUH Cinta, yaitu Bangun Cinta!
menjadikan Cinta bukan lagi sekedar kata benda, namun kata kerja, Mencintai!



Sayangnya, tidak semua mengembalikan Cinta pada sang Pencipta,
tidak semua memasrahkan Cinta pada sang Pencinta,
Mengaku Cinta, namun tidak banyak yang TULUS...
karena Cinta bukan ditunggu, namun diupayakan...

Sesaat mencoba meresapi, benarkah Cinta dan Benci itu berbeda sangat tipis??
Karenanya baginda nabi saw menasehatkan,
"Cintailah kekasihmu dengan sederhana, boleh jadi engkau akan membencinya pada suatu ketika. Dan bencilah orang yang engkau benci dengan sederhana, boleh jadi engkau akan mengasihinya pada suatu ketika." (HR At-Turmuzi) ?

Kucoba kecap lagi kekata imam asy syafi’i
“aku mencintai orang-orang shalih”
begitu katanya, diiringi titik air mata........
“meski aku bukanlah bagian dari mereka,
...dan aku membenci para pemaksiatNya
meski aku tak berbeda dengan mereka.”

Ah, Allah...Tak berdayanya manusia tanpaMu...

Luarbiasanya ukhuwah, yang bersandar pada Cinta yang membangun...
Karena tiap orang beriman tetaplah rembulan
yang memiliki sisi kelam,
yang tak pernah ingin ditampakkannya pada siapapun
maka cukuplah bagiku memandang sang bulan,
pada sisi cantik yang menghadap ke bumi...
Tanpa melenyapkan semangat menikmati taubat,
dan menikmati hangatnya nasehat...


Pojok Jakarta, 4 Agustus 2009 (02:07 am)
menanti cintaNya...

Life is So Short! Cukuplah sampai disini untuk bersikap tidak dewasa

Sebagian kelompok-kelompok manusia di bumi Allah, telah mengikrarkan eksistensinya. Dengan berbagai hal visi misi yang telah mereka susun, bersama penggerak-penggeraknya. Allah mentitahkan malaikat-malaikatNya untuk tunduk sujud pada manusia ketika menciptakannya, sekejap, Protes! Malaikat mengungkapkan segenap yg ada pd manusia hanya akan berbuat kerusakan. Tertampak kebaikan di lisan namun tak sama dengan di hati...berkata cinta namun menyakiti! berkata demi Allah, namun mendurhakai, Allah...zhalimnya manusia......malaikat yang setia mempertanyakan, Tak cukupkah malaikat yang akan tunduk patuh sepatuhnya padaMu wahai Allah??? Dia dengan Kemahalembutannya menjawab, "Aku Mengetahui apa-apa yang tidak kau ketahui...

Allah...Allah...Allah...tak berdayanya tanpaMu, kehidupan dunia ini pendek, namun tampak berserak kecongkakan dr hamba2Mu dalam menerima kebenaran...wahai pemuja akal...Allah tak menciptakan akalmu sebagai panglimamu! Namun Allah menciptakan hatimu sebagai panglima keseluruhan jasadmu! Lukislah duniamu dengan hati...hati yang bersih, hati yang hanya mengharap kebenaran, hati yang tidak ingkar secuilpun! Allah...sanggupkah aku?

”ingatlah dlm tubuh manusia itu ada segumpal daging. Apabila ia baik, akn baiklah seluruh tubuh itu, tetapi bila ia rosak, maka akn rosak pula tubuh ini seluruhnya. Segumpal daging itu adalah hati (qolbu)” (HR Muttafaqun ’Alaih)

Jawablah : Harus Sanggup!!!



Dihamparan bumiNya, terdapat banyak tanda-tanda kekuasaanya, tak cukup kah?? Allah menciptakan rasa benci, agar kita mengenal "cinta"! Allah menciptakan rasa cinta, agar kita mengenal "memahami"! Memahami bahwa Allah menciptakan tiap detik kejadian didepan MATA dan MATA HATI, tidak untuk sebuah kesia-siaan...sedang aku masih tertatih, untuk memahaminya, Allah...

Hati yang baik, bukan hati yang sekedar ramah dan murah hati, namun Hati yang baik adalah yang terbebas dari berbagai bentuk penyakit hati yang membakar semua amal shalih menjadi ABU!!! Allah tolong hamba.....hati yang terbebas dari Ujub (merasa mampu), hati yang terbebas dari Riya (pamer), hati yang terbebas dari Sombong ('bangga' diri), hati yang terbebas dari Dengki, hati yang terbebas dari Takabur (Merasa paling benar)...hanya dengan ini Engkau ridho...karena hati yang ini yg akan menjadi panglima yang baik untuk keseluruhan jasad membawa pada rahmatMu Allah......



Dunia sudah tua, meski begitu hidupku tetap pendek, sampai hatikah aku mengisi waktunya dengan menzhalimi diriku sndiri dengan membiarkannya kelak tercabik panas Jahannam, Allah................

Aku, kamu, masihkah ingin menunda menggapai rengkuhan CintaNya? ...yang Keindahannya tak terjangkau akal pikirku dan akal pikirmu.....

Wahai pemuja akal, cukup...cukup.....karena sia2 jika hatimu kotor oleh debu2 riya, sombong, takabur, ujub, iri dan dengki!

dari Abdullah ibnu Mas'ud RA berkata,
“Rasulullah SAW bersabda : “Tidak akan masuk kedalam surga, seseorang yang didalam hatinya terdapat kesombongan (takabur) seumpama biji sawi.”

Sungguh Allah tidak kejam! Allah dengan segala cintaNya, Maha Tahu segala keterbatasan hambaNya, namun sampai hatikah aku, kamu, untuk tetap menunda membangun cintaNya di hidupku dan hidupmu?

Dari Abdullah RA berkata:
“Rasulullah SAW bersabda : “Tidak akan masuk kedalam neraka, seseorang yang didalam hatinya terdapat keimanan seberat biji sawi."

Allah....Allahu Allah....

Cukuplah sampai disini untuk bersikap tidak dewasa!!!
Ganti lembaran kanvas hidupku, dan hidupmu, Sekarang!!!
Lukis dengan kesabaran, keikhlasan dan rasa Syukur yang luasnya seluas Telaga....
Sabar melewati ujian suka duka dariNya, ikhlas menerima ketetapan dariNya, dan Syukur atas nikmatNya yang tak terhingga....
Irhamna ya Rabb.....

Allahu A'lam Bishowab, Allahul Musta'aan....
Mohon berbagi nasehatnya...
Jazakumullah khair