Sabtu, 20 Agustus 2011

Pingsan

Tidak sedikit manusia yang merasa telah mendapatkan segala kebutuhannya yang tanpa dia sadari semua itu hanyalah keinginan semata, bukan kebutuhan. Sampai suatu saat nanti, dengan waktu yang masing-masing orang tak selalu sama, akan tersadar apa yang sebenarnya terjadi. Bukan suatu hal yang mengkhawatirkan sih, karena semua kejadian kan selalu atas kehendak Allah, setelah apa yang manusia kerjakan.

Bukan tidak mungkin, selama ini kita masih pingsan. Ya, pingsan. Antara sadar dan tidak sadar. Selama ini kita merasa telah menjadi seorang yang mempesonakan orang di sekitarnya. Selama ini telah sukses memerankan perannya di dunia ini. Selama ini merasa telah mendapatkan segala impian-impiannya yang begitu memuaskan dahaga keinginan. Tapi bukan tidak mungkin, semua itu menjauhkan pada apa yang sebenarnya menjadi kebutuhan. Jauh dari orang tua, jauh dari orang-orang tercinta, jauh dari ketulusan persahabatan, jauh dari kebaikan-kebaikan lain yang padahal merekalah kebutuhan-kebutuhan yang sesungguhnya. Semua karena kita sedang pingsan.

Ada banyak reaksi-reaksi dari orang-orang di sekitar saat kita sedang pingsan. Mereka mengingatkan, mereka menjauhi, mereka marah-marah, dan bentuk perhatian lainnya. Masing-masing pun punya alasan sendiri-sendiri, kenapa reaksi mereka begitu. Yang perlu diperhatikan, mau berapa lama kita dalam keadaan pingsan? Karena terkadang kita sering mengabaikan kebaikan-kebaikan yang datang, padahal untuk menolong. Semoga selalu menyukai ilmu dan berupaya mengaplikasikannya, agar kita segera tersadar dari pingsan kita, aaamiin..

Menyinggung soal pingsan. Kemarin akhirnya saya pertama kalinya merasakan pingsan. Ya, saya benar-benar pingsan!  (apa anehnya sih?) Hehe.. iya sih nggak aneh, saya jadi merenungi bahwa ternyata masih ada belas kasih Allah. Di saat pingsan kita, masih banyak orang-orang yang Allah gerakkan hatinya untuk menasehati dengan cinta, mengingatkan, bahkan memarahi karna cinta, dan lain-lain. Jadi, kemarin saya pingsan di Busway. Tanpa diduga beberapa detik setelah merasakan nyeri di lambung, saya sudah kehilangan kesadaran alias pingsan. Sadar kalau pingsan setelah banyak orang-orang yang berdiri di sekitar saya mengangkat badan saya yang sudah terduduk cantik di lantai Busway hehe.. dalam hati, "He? Aku pingsan???" Telinga saya menangkap suara-suara, "Mbak bangun mbak.. ayo mbak, duduk...." ckck...

Akhirnya saya sepenuhnya sadar, dengan perasaan dan badan yang masih nggak karuan. Saya berupaya merilekskan diri, karena perut tiba-tiba terasa amat mual! Seorang mbak di sebelah membantu duduk, seorang bapak juga memegang badan saya yang sempoyongan, lalu ada bapak yang memberikan freshC*re untuk menyamankan keadaan saya. Saya merasa kedinginan yang sangat, karena ditambah kabin busway yang ber-AC. Bersyukur Allah masih melindungi dari hal-hal negatif di saat saya tidak sadar, yang bisa saja kejahatan mengincar. Karena saya pingsan dalam keadaan menggenggam hape (eaaaa sempet-sempetnya yah... :p )

Semoga Allah selalu mengelilingi kita dengan orang-orang baik dan mau berbuat baik, di saat kita pingsan dalam keseharian, maupun pingsan beneran.. aaamiin.. :)


------------

Senin, 08 Agustus 2011

Siapapun adalah seseorang (2)

Segala sesuatu, sebenarnya diawali dari sebuah kisah yang sederhana. Siapapun bisa berkarya. Siapapun bisa melakukan hal yang baik. Siapapun adalah seseorang dalam membuktikan kemenangannya. Kemenangan sejati pun terjadi di semua hal. Hal kecil maupun besar. Hal sederhana maupun rumit. Oleh karenanya, mari kita tutup rapat-rapat pola pikir diri bahwa kita tetap ingin menjadi diri sendiri yang tidak membuka pintu bagi kebaikan-kebaikan dan hal positif lainnya. Kita tutup rapat-rapat dan buang jauh-jauh pola pikir bahwa kita tidak berhak berbuat lebih baik. Lebih berkarya dimulai dari karya sederhana, yakni sebuah senyuman. Setiap orang mempunyai kehidupannya sendiri, dengan caranya sendiri. Hanya saja, tetaplah berbuat sesuatu pencapaian yang manis.

Masing-masing orang memang mempunyai latar belakang hidup yang berbeda-beda, mungkin ada yang mirip, atau bahkan sama. Semuanya membentuk karakter diri, karakter yang akan menjadi mesin setiap orang menyikapi segala sesuatu dan pola pikir dalam mengambil keputusan. Dari buku Terapi Berpikir Positif karya trainer dan motivator muslim dunia, Dr. Ibrahim El-Fiky, saya mengambil pelajaran bagaimana kita berpikir positif. Karena amalan adalah lanjutan dari sebuah pikiran.  Kata beliau, “Kita tidak dapat mengendalikan keadaan. Tapi kita dapat mengendalikan pikiran kita. Pikiran yang positif menghasilkan perbuatan dan karya yang positif.

Segala sesuatu berawal dari hal yang sederhana. Kita bisa belajar dari hal-hal yang sederhana pula, dan kesederhanaan itulah yang akan memberikan energi positif bagi diri jika kita sungguh-sungguh mengambilnya sebagai pelajaran yang positif yang terterapkan. Kita kadang berpikir terlalu jauh akan sesuatu yang kita persepsikan rumit dan buruk. Kita merasa tak akan bisa menjadi seseorang yang memberikan karya positif yang membangun. Padahal segala sesuatu dimulai dari hal sederhana. Bahkan sesuatu yang tampak kuat bisa dikalahkan oleh sesuatu yang tampak lemah. Persepsilah yang membentuknya. Contoh, Raja lalim bernama Namrud yang dijemput maut karena seekor nyamuk.

Hidup adalah proses pembelajaran tiada henti. Di sanalah terdapat banyak hal-hal yang sederhana yang bisa kita ambil positifnya. Bukan hidup orang lain, tapi hidupmu sendiri, hidup saya sendiri. Lihatlah, saya akan ajak anda menjadi seorang pembelajar yang mampu menghasilkan karya. Karya yang sederhana dan akan terus berulang-ulang terjadi, karya kedua, ketiga, keempat dan seterusnya. Mungkin kita bukanlah seseorang yang istimewa dihadapan orang lain dengan karya yang tak sehebat para pengusaha-pengusaha sukses. Tapi sesungguhnya mereka semua mengawalinya dari hal-hal yang sederhana. Mulailah dari sana.

Tapi kita sadari saja, tidak semua menjadi pengusaha kaya raya, tidak semua menjadi direktur, tidak semua menjadi jenderal, tidak semua menjadi presiden, begitu bukan? Karena siapapun bisa menjadi seseorang. Siapapun adalah seseorang yang BISA memberikan karyanya, yang paling sederhana sekalipun. Seorang pengamen yang sukses misalnya, dia memberikan hasil terbaiknya dari mengamen, suaranya tidak mengganggu kenyamanan. Pembeli barang bekas keliling yang sukses misalnya, dia memberikan tawaran yang sesuai pada barang-barang bekas milik orang-orang kaya yang dijual kepadanya, saling memberikan manfaat. Pedagang gorengan keliling yang sukses misalnya, tidak memberikan gorengannya yang tidak sesuai dengan harganya dan rasanya tetap enak. Siapapun adalah seseorang. Sebuah karya sederhana lah yang bisa menjadikan seseorang menjadi seseorang. Sekali lagi, jika orang lain begitu bangga dengan karya yang bukan miliknya, mengapa kita berkecil hati dengan karya sendiri. Tersenyumlah, karena senyum adalah karya paling sederhana.

Kita yakini saja satu ungkapan ini, “Man yazra yahsud!” Siapa yang menanam akan menuai. Jadi, jika siapapun adalah seseorang, lalu seseorang yang seperti apa? Tentu saja seseorang yang mampu menghasilkan karyanya yang positif yang memberikan efek yang positif pula. Barangsiapa menanam hal positif, maka hal positif pula yang akan kita tuai. Siapa yang menanam hal sebaliknya, maka hal itulah yang akan dituai. Tuhan Maha Adil. Kita yakini pula ungkapan ini, “Man hafara hufratan, waqa'a fiha!” Barangsiapa yang menggali lubang, (suatu saat) akan jatuh ke lubang itu. Maksudnya, apapun yang kita kerjakan, itulah yang akan menjadi pakaian kita. Jika kita telah meyakinkan diri bahwa teko yang kita pakai sudah bersih, kita isi dengan air putih yang segar, sangat besar kemungkinan dan jelas, air putih yang meyegarkan dan menghilangkan dahagalah yang akan keluar dari teko itu. Sangat mustahil air itu akan membuat perut kita sakit.

Semoga bermanfaat ya :)
Salam hangat,

Selasa, 02 Agustus 2011

Dentingan Hati

pelangi hidup itu tak hanya memperindah..
pelangi hidup itu tak mampu kau tipu dan perdaya..
pelangi hidup itu indah, sekira ketulusan yg menyemerbak ke pojok pojok ruang hati..

pelangi hidup akan merekah menebar aroma cinta..
kepayahan dan berjuta juta puing angkuhku,
kan tenggelam terhinakan..


aku..
yg tertatih merangkai setiap julur-julur lunglai..
meniup ke langit.. kapas-kapas asa mengangkasa.....

aku..
yg kadang terlalu gontai menelisik jelujur ujianNya..
merapatkan dua kanvas cinta..

aku..
yg payah menyusun bebait hikmah..
merangkainya dlm manik manik ukhuwah..


kotoran jiwa, tersapu oleh keMahaLembutanNya..
Ia lah yg memperindah..
Hanya ketika renda-renda Iman terajut..

yakinlah..
Ia lah yg memperindah..

kan kujumpaiNya, dg ketertatihanku..
dunia adalah kenyataan, tp Arrahman adalah pilihan..



----------------------


25122009